Setelah jeda untuk Istirahat, Salat, dan Makan (Isama), persidangan kasus meninggalnya Gilang Endi pada hari senin (14/02) dilanjutkan dengan Abi Catur Saputri yang merupakan Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) Batalion 905 Jagal Abilawa sebagai saksi ketiga.
Sesaat setelah hakim memutuskan untuk menyelesaikan Isoma, Abi Catur Saputri selaku saksi ketiga sekaligus Komandan Menwa Batalion 905 Jagal Abilawa angkat suara. Sebagai orang yang mempunyai jabatan tertinggi di Menwa, semua orang yang menyaksikan sidang tersebut mengharapkan kesaksian yang sebenar-benarnya dari Abi Catur.
Abi Catur menjelaskan rangkaian kegiatan Diklatsar yang saat itu berlangsung. “Kegiatan Diklatsar dilaksanakan secara online pada tanggal 16-21 Agustus, dan offline pada tanggal 23-31 Oktober 2021, dilaksanakan di Universitas Sebelas Maret (UNS), Karanganyar, dan Sragen dengan jumlah peserta 12 orang,” tutur Abi Catur.
Abi Catur juga menerangkan bahwa tujuan dari kegiatan Diklatsar tersebut adalah untuk mendidik dan melatih calon anggota Menwa agar memiliki jiwa yang tangguh dan berpengetahuan.
Pada kegiatan tersebut, Abi Catur berperan sebagai pengawas. “Saya bertugas sebagai pengontrol dan bertanggung jawab atas semua kegiatan yang ada di Menwa,” ucap Abi Catur. Namun, siapa sangka Abi Catur yang seharusnya mengawasi jalannya kegiatan Diklatsar justru tidak mengetahui secara detail hal-hal yang terjadi dalam kegiatan tersebut.
Ia bahkan tidak mengetahui bahwa ada calon anggota yang sakit pada saat kegiatan berlangsung. “Saya tidak mengetahui jika ada yang sakit, saya tidak mendapat laporan,” ucap Abi Catur.
Abi Catur juga menyangkal bahwa panitia membatasi air minum untuk peserta Diklatsar. “Kami tidak pernah membatasi calon anggota untuk minum,” tutur Abi Catur. Padahal menurut kesaksian dari peserta Diklatsar pada sidang sebelumnya mengatakan bahwa ada pembatasan untuk air minum.
Hakim kembali bertanya perihal tersebut, tetapi Abi Catur tetap menyanggahnya.
Pada saat hakim bertanya mengenai keadaan saat Gilang pingsan, Abi Catur kembali mengatakan bahwa dirinya tidak tahu dan bahkan tidak berusaha untuk mencari tahu.
“Saya tidak mengetahui secara langsung, saya hanya mendengar laporan dari bawahan saya, dan saya tidak melihat keadaan Gilang pada saat itu karena saya sudah menerima laporan,” ucap Abi Catur.
Bahkan Abi Catur menyatakan ia tidak mengetahui bahwa terdapat panitia yang melakukan kekerasan berupa tamparan dan popor senjata kepada peserta Diklatsar. “Saya tidak tahu,” ucap Abi Catur.
Abi Catur juga mengaku bahwa ada yang melapor ketika melakukan tindakan kepada peserta Diklatsar, tetapi Abi Catur tidak bertanya mengenai bagaimana dan seperti apa tindakan yang telah dilakukan.
Hingga hakim bertanya penyebab Gilang meninggal dan keadaan ketika dibawa ke rumah sakit, Abi Catur tetap menjawab tidak tahu. “Saya yang mengantar Gilang ke rumah sakit menggunakan Grabcar, tetapi saya tidak tahu Gilang meninggal karena apa dan saya tidak mengetahui saat meninggal di dalam mobil,” ucap Abi Catur.
Adib_