lpmmotivasi.com- Banyak universitas yang mencita-citakan untuk menuju world class university (WCU) salah satunya yaitu Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam pidato di upacara pembukaan Diesnatalis ke-43 UNS waktu itu, Ravik Karsidi selaku Rektor menyebutkan jika UNS mempunyai suatu rencana strategis untuk menjadi world class university sebelum tahun 2030. Untuk menuju world class university syarat diantaranya adalah fasilitas kampus harus terpenuhi dengan baik. Sedangkan untuk UNS ini, kita ambil contoh penerangan masih terdapat beberapa titik yang minim, misalnya di jalan area Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sampai Fakultas Pertanian, jalan dari Fakultas Kedokteran menuju GOR atau Javanologi, jalan menuju Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan jalan menuju Fakultas Teknik. Beberapa mahasiswa mengeluhkan kondisi seperti ini, terutama bagi mahasiwa pejalan kaki yang melewati jalan tersebut pada malam hari yang pasti akan membahayakan. “Penerangan di kampus kalau malam kurang, gelap banget. Apalagi dari jalan antara Fakultas Pertanian sampai ke gerbang belakang. Bahaya banget, apalagi aku juga jalan kaki,” ujar Hesti, mahasiswa FMIPA angkatan 2018. (22/03/2019)
Sama halnya dengan Hesti, Rina Prasetyaningsih, Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2018 juga bersuara, “menurut saya, fasilitas penerangan di UNS sendiri itu sudah lumayan bagus, namun masih terdapat kekurangan-kekurangan. Salah satunya tuh di titik yang belum mendapat penerangan itu ada di area bukit pertanian antara FMIPA menuju Fakultas Pertanian.”
Reporter Motivasi mencoba mencari konfirmasi mengenai kondisi tersebut, pihak BMN (Badan Milik Negara), Hantoro Adi menjelaskan bahwa di wilayah Fakultas Pertanian akhir-akhir ini memang sedang ada perapian pohon. Jadi, lampu-lampu yang seharusnya menyala, untuk sementara dimatikan. Oleh karena itu, memang harus dalam kondisi seperti itu. Di daerah tersebut juga terdapat ranting-ranting pohon yang menutupi lampu, yang menyebabkan penerangannya berkurang. Tetapi, untuk jalan area FMIPA belum ada penjelasan. Dari pihak BMN sendiri tugasnya hanya melaksanakan ajuan dari bidang rumah tangga universitas. Sedangkan untuk jalan di area FMIPA itu sendiri belum ada ajuan perihal penerangan tersebut. “Mungkin belum. Karena belum ada surat masuk, belum ada ajuan,” kata Hantoro.
Jika dihubungkan lagi dengan UNS menuju world class university, kriteria yang harus dicapai universitas diantaranya unggul dalam riset, kebebasan suasana intelektual akademis yang menarik, kemandirian tata pamong, fasilitas dan dana yang memadai, dan sebagainya. Seperti yang diungkapkan Wakil Rektor bidang umum dan keuangan, Mohammad Jamin,“karena memang pendanaan kita juga tidak terlalu banyak, tapi kedepannya memang akan penuhi untuk itu. Gini, bayar listrik kita sudah besar sekali, karena itu semua, kan kita harus membayar meteran listrik total itu dalam satu bulan hampir 1,5 milyar, belum lagi soal jaringannya, lampunya, dan seterusnya.”
Kendala yang dihadapi dalam mencapai cita-citanya tersebut, yaitu masalah pendanaan. Kampus UNS ini masih berada di tengah ke atas, berbagai usaha pembenahan dalam segala aspek yang terkait dengan persiapannya menjadi world class university. “Kalau kampus di malam hari terang, otomatis aktivitas bisa sampai malam, mahasiswa juga merasa aman, nyaman di dalam kampus, sehingga aktivitas bisa lebih maksimal,” jelas Mohammad Jamin ketika ditanya soal harapannya terhadap penerangan di UNS. Mengenai hal tersebut pihak BMN pun akan melakukan pengecekkan di titik yang dianggap gelap tersebut. Jika memang sangat diperlukan maka akan segera ditambah tiang-tiang lampu demi keselamatan pengguna jalan di area yang masih gelap seperti di area FMIPA, FP, dan area fakultas lainnya.
Tutus Puspa Asih
Diyan Nur Mellina