lpmmotivasi.com- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Peron Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS sukses menggelar pentas promosinya yang bertajuk “MONUMEN” pada Selasa malam (17/09/2019). Pentas promosi tersebut diselenggarakan di Aula Gedung F FKIP UNS.
Aura yang agak terkesan mistis tersaji sejak kita hendak menuju Aula Gedung F. Setting yang terdiri dari tanah dan daun yang berserakan seolah itu merupakan tempat yang terbengkalai berhasil membuat pengunjung terkesima dan merasa penasaran tentang apa yang akan ditampilkan para personil Peron nantinya. Pentas promosi ini dibuka dengan penampilan musik dari grup musik milik Peron, yakni Peronika. Pertunjukan pentas promosi yang disutradarai Jonathan Tegar ini berjalan menarik dan sukses menyedot perhatian audiens. Cerita yang dibawakan tidak membosankan dan sering berisi dialog-dialog yang mengocok perut penonton.
Pentas yang sudah dipersiapkan selama sekitar sebulan ini pun mendapat tepuk tangan yang meriah dari seluruh penonton yang hadir pada malam itu, salah satunya adalah Dion, mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin 2019. “Puas dengan penampilan (red: Peron) yang optimal”, ujarnya. Acara ini pun turut menuai apresiasi dari Rima, seorang alumni Peron angkatan 2014. Ia mengatakan pentas tadi bercerita banyak akan pemerintah yang selalu tergiut uang sogokan. “Yang bisa kita petik yaitu, kita jangan seperti itu. Kita harus memulai sesuatu itu jangan didahului dengan sogokan, KKN, atau apapun itu karena kalau kita memulainya nggak bersih, kita keluar pun nggak bersih”, terang Rima menjelaskan sedikit inti cerita pentas promosi ini.
Umi, pengurus Peron selaku Stage Manager menceritakan isi dari cerita dalam pentas promosi ini yakni tentang penggusuran monumen yang disebabkan pemimpin zaman sekarang tidak peduli dengan sejarah negara ini, namun lebih mementingkan keuntungan mereka sendiri dan menindas rakyat kecil melalui jabatannya. Dalam prosesnya, Umi mengaku kendala justru bukan pada pengumpulan anggotanya, namun lebih ke segi teknis seperti pembuatan setting dan momen dijatuhkannya tulisan “Monumen Juang” di set.
Dirinya pun mengaku puas atas kerja kerasnya dan teman-temannya. “Puas banget, soalnya dari latihan-latihan sebelumnya, ya, kita paling maksimal ya hari ini, kayak nggak ada capeknya gitu”, ungkap Umi. Senada dengan yang diungkapkan oleh Effendy, ketua umum UKM Peron, menyatakan kepuasannya akan pentas tersebut.
Ia turut menjelaskan tentang kendala yang dihadapi selama berproses, “Menurut saya prosesnya karena nggak ada jeda terlalu panjang dari proses sebelumnya, jadi selesai pentas yang lalu itu, jeda sedikit langsung proses promosi ini, jadi lumayan ekstra menguras pikiran, hati, dan tenaga. Soalnya juga minim kesempatan untuk pulang (red: ke kampung)”, jelasnya. Effendy juga menambahkan bahwa pentas promosi merupakan pentas “taruhan” karena taruhannya adalah regenerasi Peron sendiri. Pentas promosi ini sendiri tujuannya adalah untuk menggaet para mahasiswa baru agar bergabung dengan UKM Teater Peron. Effendi juga mengingatkan agar teman-teman Peron tetap semangat berproses, terjaga seperti saat berproses membuat pentas promosi dan untuk selanjutnya.
Andry Patria Dewangga
Faola F.F. Gama