Malam sarasehan budaya termasuk dalam rangkaian acara Kongres Nasional PPMI XVII, sebagai kegaitan santai dan ice breaking bagi Persma (Pers Mahasiswa) peserta kongres.
Senin (22/05) —Pada senin malam lalu terlihat di Gelora FKIP UNS dipadati oleh para peserta pada acara Kongres Nasional Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesai (PPMI) XVII. Dikemas dalam bentuk malam sarasehan budaya para peserta kongres terlihat sangat menikmati acara tersebut dari awal hingga akhir meskipun malam semakin larut. Aliefian Al Ghofiri, selaku ketua pelaksana mengungkapkan dalam acara sarasehan budaya ini juga sebagai kegiatan santai dan ice breaking bagi peserta kongres. “Untuk sarasehan ini kita buat kegiatan santai, ya kayak buat ice breaking lah buat kawan-kawan Persma yang kemarin mungkin udah seminar, workshop jadi malam ini kita sarasehan besok kita bisa mendengarkan dari dewan pers sekaligus kita diskusi tentang apa yang kita butuhkan tentang apa yang memang kita inginkan.” (22/06)
Malam sarasehan budaya ini merupakan serangkaian acara dari Kongres Nasional PPMI yang dilaksanakan mulai dari tanggal 21 Mei 2023 hingga nanti berakhir di tanggal 26 Mei 2023. Sebelumnya acara kongres nasional ini juga telah mengadakan acara seperti seminar dan workshop untuk para peserta. “Ya mulai dari prapembukaan kan kemarin ada workshop keamanan digital, ya itu menarik banget sih itu juga ilmu baru. Terus kamudian ada nonton bareng itu aku suka sekali karena narsumnya dari Bu Udi Dahlan itu salah satu penulis buku yang aku suka, terus yang tadi baru aja seminar sama Mas Andreas Harsono itu juga keren banget sih.” ungkap Listiawati sebagai salah satu peserta dalam acara kongres kali ini (22/06).
Mengangkat tema ”Resolusi Payung Hukum Persma” acara ini diikuti kurang lebih 210 peserta dari bebagai LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) seluruh Indonesia. Harapannya dengan tema tersebut, juga banyaknya peserta yang hadir sebagai Persma lebih mengerti apa yang dibutuhkan, lebih sadar mengenai hak dan kewajiban sebagai jurnalis, sehingga dapat meningkatkan kualiatas sebagai seorang jurnalis. Juga sebagai wadah diskusi bagi Persma untuk menuntut perlindungan hukum kepada mereka yang memiliki kewenangan penuh.
_Shafati
_Nabila
_Niken