Mahasiswa merupakan orang yang belajar di perguruan tinggi. Dari jenjang sarjana, magister, maupun doktoral. Setiap tahunnya siswa-siswi Indonesia berbondong-bondong mendaftarkan diri ke perguruan tinggi. Baik perguruan tinggi negeri, swasta, maupun ikatan dinas. Seleksi masuknya perguruan tinggi pun bermacam-macam. Ada SNMPTN, SBMPTN, Seleksi Mandiri untuk perguruan tinggi negeri. Hal yang dipikirkan selain bagaimana seleksi untuk masuk perguruan tinggi yaitu biaya kuliah.
Setiap perguruan tinggi memiliki biaya kuliah yang berbeda-beda. Bahkan, setiap mahasiswa memiliki beban biaya kuliah masing-masing. Perguruan tinggi negeri di Indonesia menerapkan sistem UKT untuk pembayarannya. Salah satunya Universitas Sebelas Maret. Salah satu universitas terbaik di Indonesia. Namun, banyak pihak yang belum paham, apa UKT itu. Banyak yang tidak tahu bahwa kita mendapat subsidi dari pemerintah.
UKT adalah singkatan dari Uang Kuliah Tunggal, yang merupakan nama dari sebuah sistem pembayaran yang saat ini berlaku di PTN. UKT ini merupakan biaya kuliah tunggal yang ditanggung tiap mahasiswa, yang sudah disubsidi oleh pemerintah. Sejak tahun 2012, UNS menjadi satu perguruan tinggi negeri yang menerapkan sistem UKT. Uang Kuliah Tunggal ini ditentukan pihak kampus ketika mahasiswa mengisi data setelah resmi diterima masuk. Biaya UKT dihitung berdasarkan rata-rata dari akumulasi biaya pendidikan masing-masing program studi. Bahan pertimbangan penentuan UKT mahasiswa yaitu penghasilan orang tua. UKT dibayarkan setiap awal semester.
Namun, pada kenyataannya biaya UKT masih memberatkan mahasiswa. Terlebih mahalnya biaya UKT berbanding terbalik dari fasilitas yang ada. Banyak mahasiswa mengajukan sanggahan UKT pada tiap semesternya. Prosedur pengajuannya cukup rumit dan harus melewati beberapa tahap. Wawancara kepada mahasiswa ataupun orang tua pun dilakukan. Minimnya informasi juga menjadi kesulitan tersendiri dalam melakukan sanggah UKT.
Alternatif lain untuk meringankan biaya kuliah yaitu dengan mencari beasiswa. Banyak lembaga pemerintah maupun swasta yang menawarkan beasiswa. Di UNS ada beberapa beasiswa yang dapat diperoleh yaitu beasiswa bidikmisi, beasiswa PPA, beasiswa Bank Indonesia, beasiswa Djarum, beasiswa Bakti Nusa, dan sebagainya. Beasiswa bidikmisi merupakan beasiswa yang memiliki banyak kuota untuk mahasiswa kurang mampu. Beasiswa PPA juga merupakan beasiswa yang banyak dicari mahasiswa yang memiliki nilai bagus di bidang akademik.
Praktik yang terjadi di lapangan, mencari beasiswa tidak semudah yang dibicarakan. Perlu usaha yang maksimal dalam mengikuti perkuliahan, kegiatan atau organisasi demi memenuhi persyaratan. Selain itu, banyak berkas yang harus dikumpulkan, dilegalisir, ditandatangani menjadi kendala yang cukup rumit. Rumitnya birokrasi kampus juga menjadi kendala yang perlu dihadapi. Jadi, untuk para pejuang beasiswa, jangan gentar menghadapi rintangan.
Menjadi mahasiswa tidak melulu soal biaya. Banyak usaha dan berdoa, biaya tak jadi penghalangnya.
Marhaenita Kinanti
Pendidikan Bahasa Indonesia 2015