Disepertiga malam aku terdiam

Melamun sambil menyimak berbagai suara yang bersautan

Suara dentingan sendok di atas piring, yang terus beradu menghiasi isi pikiran ku

Aku menerawang

Mengingat hal yang sudah banyak aku lupakan

Akan kenangan yang hanya bisa dikenang

Tanpa harapan untuk mengulang

Aku seraya menghitung

Berapa banyak bongkahan karangan yang ku rajut

Untuk bisa sampai di titik ini

Titik dimana aku sadar bahwa kamu juga seseorang

Kamu sama seperti mereka

Mereka yang akan merasa sedih, merasa marah, merasa sakit, merasa muak

Aku sempat lupa, bahwasannya kamu terlihat sangat sempurna untuk menjadi seseorang

Mungkin selama ini, mata ku hanya menatap pangeran seperti mu

Pangeran yang ternyata selalu memakai topeng untuk menutupi lukanya

Luka yang akan membuat orang lain takut akan hal tersebut

Tapi tenang saja, sekarang kamu sudah menjadi pangeran seutuhnya

Terimakasih sudah menjadi kenangan terindah untuk ku, pangeran

_Puspita Anggraini

Kamu Bisa Baca Artikel Lainnya

Kamu Bisa Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment