Sabtu malam itu
Ketika sayu hujan begitu sudi menerjang bumi
Sapaan manis burung berkicau riang mengantar senja pada peraduan
Molek sungguh setiap tubuh hawa yang bertelanjang
Berpakaian instan menampakkan lekuk tubuh nan menawan
Tersentuh percikan air
Berlocat ringan menghindari cipratan
Aku masih saja mengelap kaki jenjangku yang tertutup pakaian
Menanti mobil yang sudi berhenti
untuk sekadar mengerjap mata dan tersenyum manja
Aku hanya melambaikan tangan,
lalu mengerdip mata jika mereka sudi membuka jendela
Dengan gincu merona,
aku letupkan ciuman manja dan masuk dalam pintu yang ia buka
Nista! Ia genggam tangan lembutku dengan kasar
Tatapannya menjijikan
Dan dengan santun aku balas dengan desahan
Tak butuh waktu lama
Tubuhku yang berdosa
Telah mencipta dosa yang sama
Sangat sederhana, tanpa ranjang, tanpa kamar
Telah kuberikan kehormatan
Dengan gemetar dan rasa sakit yang garang
Ia kibaskan lembar jutaan yang ia tutup dengan kecupan
Dengan mengumpat dalam linangan
Aku istigfar dan bersiap untuk dosa yang tak terampunkan
_Elsa