49
Dari kepalaku yang riuh akan tanda tanya
Namun hanya bungkam yang tersurat
Tentang ingatanku yang tak pernah padam
Akan kepergianmu di kala itu
Bagai dewi malam yang dipeluk sang mega
Dekat namun sejatinya tak terkira jaraknya
Tutur yang kau antarkan pada malam itu
Rupanya membawaku berhenti pergi bersamamu
Memori yang kelabu sisakan biru dihati
Nyatanya janji hanyalah goresan penenang belaka
Meski sebuah kata mengapa masih terpatri
Hanya setarik senyum yang sanggup terukir
Senyum yang tak pernah luput dari ingatan
Hingga akhirnya memudar tak bersisa
Terima kasih pernah membersamaiku
Biarpun lekang namun tetap terkenang
Vianti_