Mahasiswa merupakan social control yang turut andil dalam kehidupan masyarakat. Pengabdian masyarakat merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan mahasiswa. Beragam kegiatan disertai inovasi-inovasi dilakukan untuk memaksimalkan pengabdiannya kepada masyarakat. Tak dapat dipungkiri, sampai detik ini pandemi COVID-19 masih menjadi momok dalam kegiatan kita sehari-hari. Namun, hal itu bukan halangan bagi Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Kimia Kovalen untuk melanjutkan kebermanfaatannya di dalam kehidupan bermasyarakat, dengan terus berupaya agar selalu memberikan kontribusi langsung dalam masyarakat. Salah satunya dengan Kampung Binaan Kovalen (KBK)
KBK merupakan salah satu program kerja HMP Kimia Kovalen Bidang Pengmas Departemen Sosial yang terbentuk sejak 2012 dan berlangsung hingga detik ini. KBK menjadi upaya dan wadah dari HMP Kimia Kovalen untuk berkontribusi secara langsung dengan kegiatan sosial yang dilakukan, terutama dalam hal mengajar TPA untuk anak-anak di desa yang telah ditentukan. Saat ini KBK terletak di Desa Mojosongo, Kecamatan Jebres. Pemilihan tersebut melalui survei dan observasi langsung hingga memutuskan untuk mengajar TPA di Masjid Nur Huda karena kurangnya pengajar TPA di sana. Kegiatan KBK ini tidak hanya terpusat untuk mengajar TPA, tetapi juga memberikan sosialisasi dan berbagi ilmu kepada warga.
Pandemi COVID-19 menjadi tantangan terbesar bagi HMP Kimia Kovalen untuk terus memberikan manfaat sebanyak-banyaknya ke Desa Mojosongo. Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi juga membawa halangan-halangan untuk melakukan kegiatan rutin, contohnya kegiatan mengajar mengaji di TPA Masjid Nur Huda yang diadakan setiap hari minggu bersama anak-anak dengan kisaran umur 5 -12 tahun. Walaupun pandemi, pengurus HMP Kimia Kovalen masih mengajar secara langsung dengan tetap berusaha mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi jumlah pengurus yang hadir. Hal tersebut tentu menjadi tantangan baru karena jumlah pengajar yang minim di setiap pertemuan dan juga sedikitnya pengurus HMP Kimia Kovalen yang berdomisili di Solo Raya. Tantangan lainnya adalah sulitnya menerapkan protokol kesehatan di antara anak-anak yang mengikuti TPA. Namun, para pengajar terus-menerus mengedukasi tentang pentingnya protokol kesehatan di masa pandemi seperti sekarang.
Ketua Bidang Pengmas, M Khoirul Anam mengungkapkan bahwa ada kesempatan bagi mahasiswa selain Prodi Pendidikan Kimia menjadi sukarelawan untuk mengajar TPA di KBK dengan tujuan bersama untuk berkontribusi langsung dalam masyarakat. KBK tidak hanya mengajar mengaji, tetapi juga pendidikan karakter. “TPA ini tidak hanya tentang mengajar mengaji saja, tetapi memberikan pendidikan karakter dan melatih mereka membiasakan untuk berbuat kebaikan dalam kehidupan kepada anak-anak Desa Mojosongo. Lalu, kegiatan selanjutnya adalah sosialisasi kewirausahaan kepada warga Desa Mojosongo, dengan tujuan agar warga tersebut bisa membangun usaha di tengah pandemi ini,” ungkap Anam (16/12).
Anam menambahkan jika KBK di Desa Mojosongo ini telah berkembang secara maksimal, sehingga ada kemungkinan membentuk KBK di desa lainnya, agar kebermanfaatannya berdampak secara luas. Anam berharap bahwa pandemi ini segera berakhir agar kegiatan-kegiatan lain bisa dilaksanakan dengan maksimal. Ditambah kerinduan yang sangat terasa dari mahasiswa luar Solo Raya untuk bersama-sama berkontribusi langsung ke Desa Mojosongo. Sahda, selaku penanggung jawab program kerja KBK ini juga berharap agar semua semakin baik ke depannya. “Semoga KBK lebih baik, TPA-nya itu. Pengajarnya lebih semangat-semangat, tiap minggunya lebih banyak pengajar, adik-adiknya bisa menerima manfaatnya dari kita, dan periode selanjutnya lebih baik lagi. Semoga corona cepat berakhir,” ungkap Sahda (16/12).
Berbagi ilmu, berbagi senyuman, dan berbagi manfaat yang dilakukan HMP Kimia Kovalen melalui kontribusinya membentuk Kampung Binaan Kovalen ini mencerminkan sikap mahasiswa sebagai agent of change yang diharapkan mampu membuat perubahan dan kontribusi langsung pada masyarakat.
_Dealories Qhurbasy Masyhuri/HMP Kimia Kovalen