Senin (22/08) kain batik yang digunakan untuk rekor muri tergeletak di trotoar dekat gerbang belakang UNS, hal ini lantas memicu kebingungan panitia PKKMB dan juga civitas akademik kampus lainnya.
Universitas Sebelas Maret baru saja menggelar kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun akademik 2022/2023. Kegiatan PKKMB kali ini berlangsung meriah dilengkapi dengan adanya pemecahan rekor muri pada hari Minggu (21/08). Rekor yang telah dipecahkan yaitu “Mewarnai Batik pada Kain Terpanjang” yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa baru Universitas Sebelas Maret (UNS).
Namun, pada hari pertama perkuliahan setelah PKKMB usai, mahasiswa dan civitas akademik lainnya melihat sebuah gulungan kain besar bermotif batik tergeletak di trotoar. Gulungan kain tersebut merupakan bagian dari kain rekor muri yang dibuat oleh mahasiswa baru.
Hal tersebut lantas memicu kebingungan baik dari mahasiswa yang melihatnya hingga panitia PKKMB sendiri. Pasalnya semua kain batik yang digunakan untuk rekor muri telah dikumpulkan oleh panitia di Student Center (SC) UNS pada hari Minggu malam setelah kegiatan selesai.
“Semua kain itu sudah masuk ke Student Center. Dari panitia sudah melakukan penelusuran kain di setiap titik sudah dikumpulkan. Tapi, entah bagaimana ceritanya kain itu ada di sana tadi pagi,” ujar Odie selaku koordinator rekor muri pada PKKMB UNS 2022.
Menanggapi hal ini pihak panitia telah mengusutnya melalui CCTV yang ada di pos satpam sekitar trotoar gerbang belakang. Namun, tidak ada petunjuk yang terlihat di dalam rekaman CCTV tersebut karena cakupan CCTV yang terbatas.
“Dari panitia dan keamanan terus cross check CCTV di sini. Tapi CCTV sini gak bisa mencakup sampai tempat kain tersebut, paling jalurnya saja bagian keluar masuk yang bisa terjangkau,” ujar Ryan selaku satpam penjaga gerbang belakang.
“Saya terus ditelepon sama satpam sini yang saat itu jaga malam, katanya yang memindahkan kain malah satpam kita. Jadi, dari sore sampai malam kain tersebut masih di tengah jalan lalu dipindahkan ke trotoar,” tambahnya.
Saat ini kain batik tersebut sudah dirapikan oleh pihak panitia di Student Center. Rencananya, kain rekor muri tersebut nantinya akan diletakkan di dalam Javanologi sebagai bagian dari museum UNS.
Aisy_
Ulya_