Home Info Kampus Jendela Gedung C FKIP Jatuh, Mahasiswa Pertanyakan Kelayakan Fasilitas

Jendela Gedung C FKIP Jatuh, Mahasiswa Pertanyakan Kelayakan Fasilitas

by admin
0 comment

Jendela Gedung C Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret jatuhdan mengenai salah satu mahasiswa ketika melaksanakan perkuliahan pada tanggal 31 Oktober 2022

Slogan FKIP BAGUS terpampang jelas di depan gedung FKIP sebagai suatu simbol yang menandakan bahwa FKIP memiliki sumber daya manusia yang unggul dengan sarana prasarana yang memadai. Seperti yang tuturkan Mardiyana sekalu Dekan FKIP UNS dalam pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru pada 14 Agustus 2022 bahwa “Slogan UNS itu BISA, singkatan dari berbudaya ACTIVE, Internationalisasi, Sinergi, Akselerasi. Lalu FKIP BAGUS itu sejalan dengan slogan UNS, Berbudaya, ACTIVE, Global, Unggul, dan Santun.” Lalu bagaimana dengan realitanya?

Realitanya jauh sekali dengan arti dari slogan FKIP BAGUS ini digadang-gadang akan menciptakan SDM yang unggul tetapi dalam memberikan fasilitas-fasilitas penunjang perkuliahan bagi mahasiswa terutama di lingkup FKIP masih banyak kekurangan. Dari segi ruang kelas dan fasilitas umum masih jauh dari kata Bagus. Hal ini dibuktikan dengan satu kejadian yang menimpa salah satu mahasiswa FKIP yang tertimpa jendela sudah tidak layak pada saat jam perkuliahan

Kejadian ini terjadi di gedung C FKIP lantai 3, menurut saksi mata Bunga Arinda Ayuningtyas kronologi kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.59 pada saat perkuliahan hampir selesai. Pada saat kejadian terdapat satu mahasiswa bernama Arlin Adinda Risty yang tepat di bawah jendela, menurut Bunga saat sebelum jendela jatuh tidak ada suara atau gerakan yang menimbulkan jatuhnya jendela ke mahasiswa tersebut. “Arlin di bawahnya pas dan langsung kena kepala, jadi kaca pecah itu bukan karena jatuh tapi karena pas jatuh mengenai kepala Arlin,” ungkap Bunga. Mahasiswa yang tertimpa jendela tersebut segera dilarikan ke medical center dan melakukan CT Scan di Rumah Sakit UNS.

Sebelum kejadian tersebut memang salah satu jendela di kelas sudah dalam kondisi tidak layak karena sudah tidak bisa dikunci dan selalu dalam posisi terbuka sedikit ke bawah, terdapat beberapa dosen juga yang sudah mengetahui tetapi tidak ada tindak lanjut meskipun jendela sudah tidak layak. Dalam kejadian tersebut hanya ada satu mahasiswa yang tertimpa, mahasiswa yang lainnya tidak terkena serpihan kaca atau tertimpa kaca. Keadaan Arlin mahasiswa yang tertimpa jendela sudah membaik. “Sekarang udah dikos, sebelumnya dilarikan ke RS UNS dulu untuk CT Scan dan hasilnya katanya baik,” tutur Bunga.

Pada awal perkuliahan transisi menjadi offline, gedung C memang melakukan renovasi termasuk di lantai 3 tetapi masih saja banyak fasilitas terutama di dalam kelas yang kurang memadai. Ibarat setelah pergantian perkuliahan online menjadi offline tidak ada kesiapan yang matang dari segi fasilitas seperti proyektor untuk melakukan presentasi di kelas. Pada saat awal masuk perkuliahan mahasiswa kesulitan untuk melakukan presentasi karena proyektor belum ada dan harus meminjam ke bagian prodi tetapi akhir-akhir ini baru dipasang per kelas. Wifi juga sebagai penunjang perkuliahan pun juga buruk. Tidak berhenti sampai sini saja atap kelas masih terdapat yang bocor. “Masih ada yang bocor di bagian lampu parahnya,” terang Bunga.

“Ini pasti bukan dari aku aja, aku mewakili banyak suara yang sempat kudengar tentang FKIP coba tolong lebih fokus ke ruang kelas dulu, ke fasilitas yang jelas-jelas ada sangkutpautnya sama pembelajaran mahasiswa. Tidak perlu semua ada, tapi setidaknya apa yang ada itu maksimal kondisinya. Semoga FKIP bisa berbenah,” harap Bunga.

Darin_

Kamu Bisa Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment