37
Pagi kuumpat sepat kala nafasku seudara dengan namamu
Meratap pada mata yang nyalang
Entah pertanda bencimu atau rinduku
Aku tetap pada jarak yang kau robek dan kau sayat
Diam pun masih kau balas lemparan lara
Nama yang tersisih ini berbalik pada namamu yang teragung
Biarlah, rasaku kau cumbu dengan pilu
Biar begitu tetap saja,
Kecewaku mengutuk perasaan yang kau bakar dengan korek api murahan
Solo
Lulun Safira
Kamu Bisa Baca Artikel Lainnya