Judul : Into The Magic Shop
Penulis : James R. Doty, MD
Jumlah Halaman : 352 halaman
Diterjemahkan oleh Penerbit : Mata Aksara
Buku Into The Magic Shop menjadi sangat terkenal ketika BTS, sebuah boygroup yang sangat terkenal di Korea Selatan, merilis album yang berjudul Love Yourself: Tear pada 18 Mei 2018 lalu. Dalam album tersebut terdapat sebuah lagu berjudul “Magic Shop” yang ternyata terinspirasi dari buku karangan James R. Doty, MD, yaitu Into The Magic Shop. Lagu tersebut ternyata banyak disukai oleh ARMY, sebutan untuk fans BTS, sehingga banyak ARMY yang penasaran dari mana lagu tersebut terinspirasi. Setelah mengetahui bahwa lagu tersebut ternyata terinspirasi dari sebuah buku, banyak ARMY yang kemudian membeli buku Into The Magic Shop.
Into The Magic Shop adalah sebuah buku karangan James R. Doty, MD seorang ahli bedah syaraf yang sangat terkenal. Namun, siapa sangka bahwa dokter yang sangat terkenal tersebut dulunya berasal dari keluarga yang miskin dan kacau. Dahulu Jim, yang mana merupakan nama masa kecil Dokter James R. Doty, merasa hidupnya sangat kacau bahkan ia tak pernah membayangkan bahwa dirinya bisa menjadi seorang ahli bedah syaraf. Ayahnya merupakan seorang pemabuk yang kerap kali menyakiti ibu Jim dengan kekerasan. Sementara ibu Jim mengidap depresi yang mengharuskannya untuk mengonsumsi obat-obatan. Jim sangat tertarik dengan sulap. Ia menjadikan sulap sebagai tempat pelarian dari keluarganya yang bermasalah.
Suatu hari, ketika Jim sedang bersepeda, ia tersesat dan tidak dapat menemukan jalan pulang, lalu ia memutuskan untuk berkeliling. Ketika sedang melihat sekitar, Jim menemukan toko yang menarik perhatiannya. Toko itu bernama Cactus Rabbit Magic Shop yang mana menjadi tempat pertemuan Jim dan Ruth pemilik toko sulap tersebut. Di tempat itu Jim dan Ruth banyak membicarakan hal menarik mengenai sulap dan Ruth berjanji kepada Jim akan mengajarkan trik sulap yang dapat mengubah hidup Jim dengan syarat Jim harus konsisten untuk datang menemui Ruth selama enam minggu berturut-turut.
Esoknya Jim menuruti Ruth untuk datang menemuinya di toko sulap tersebut. Namun, Jim pada awalnya bingung karena Ruth tidak mengajarkan trik sulap seperti yang ia bayangkan sebelumnya, tetapi trik-trik sulap yang diajarkan oleh Ruth mirip dengan cara-cara meditasi. Ruth mengajarkan Jim cara untuk menenagkan pikirannya.
Meskipun tidak sesuai dengan apa yang dibayangkannya, Jim tidak berhenti untuk datang menemui Ruth. Perubahan yang besar mulai terjadi pada diri Jim. Sekarang ia menjadi lebih bahagia dan tenang dibandingkan sebelumnya. Jim mempraktikan “trik” yang diberikan oleh Ruth dan sekarang ia menjadi lebih tenang ketika berada dirumah meskipun kerap mendengar pertengkaran ayah dan ibunya.
Apa yang telah Jim pelajari dari Ruth inilah yang memiliki pengaruh cukup besar dalam hidupnya. Banyak sekali keajaiban-keajaiban yang muncul kalau kita bersikap tenang. Hal ini banya membantu Jim dalam memperbaiki kehidupannya dan juga mengantarkan Jim menjadi seorang dokter bedah syaraf handal dan dapat membantu banyak orang yang bahkan dahulu tidak pernah dibayangkan oleh seorang Jim kecil. Ternyata “trik” sulap yang diajarkan oleh Ruth juga sangat membantu Jim dalam pekerjaannya sebagai dokter bedah syaraf yang mana membutuhkan ketenangan dan ketelitian yang tinggi. Selain itu, karena ketertarikannya pada “trik” sulap yang diajarkan Ruth kepadanya ternyata dapat merubah hidupnya, Jim akhirnya membuat penelitian hubungan antara otak dan hati.
Buku ini sangat menarik untuk dibaca. Menurut saya, keunggulan buku ini terletak pada pesan yang dapat diambil dari perjalanan hidup Jim yang tidak mudah. Selain itu, “trik” yang diajarkan Ruth juga sangat bermanfaat dalam melatih konsentrasi dan ketenangan pikiran dalam mengahadapi suatu masalah yang rumit. Selain itu, saya juga merekomendasikan buku ini sebagai salah satu buku bertema self improvement yang wajib untuk dibaca.
Saya hampir tidak menemukan kekurangan pada buku ini. Buku ini sangat ringan dan menarik untuk dibaca. Tips-tips meditasi yang ada pada buku ini dikemas dengan sangat ringan dan menarik sehinggah pembaca tidak cepat merasa bosan ketika mencoba tips-tips meditasi yang diajarkan oleh Ruth.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan dalam buku Into The Magic Shop, buku ini sangat menginspirasi dan banyak terdapat pesan moral yang dapat diambil dari buku ini. Selain itu, buku ini juga menyajikan sebuah fakta yang sangat menarik, yaitu keterkaitan antara otak dan hati. Melalui “trik” yang diajarkan Ruth akhirnya saya mengerti bahwa ketenangan dan kebahagiaan dapat berasal dari keseimbangan antara hati dan pikiran.
Aprilliza Vina H