lpmmotivasi.com-Aliansi BEM se-UNS menggelar aksi di depan rektorat pada Selasa (2/5). Aksi tersebut dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Aksi yang dimulai pukul 10.00 pagi tersebut mengawal tujuh tuntutan mengenai isu Pendidikan Tinggi dan keluhan mahasiswa UNS yang sudah dikaji sebelumnya dalam konsolidasi yang diadakan sebelum aksi tersebut.
Tujuh tuntutan tersebut diantaranya mencakup pemberian kekuasaan pada BEM untuk mengakses CSA, untuk meninjau kembali sistem pembayaran KKN sekaligus penghapusan komersialisasi KKN, memperjelas iuran alumni dan biaya wisuda, membuka masa sanggah pembayaran UKT untuk semua calon mahasiswa melalui semua jalur baik SNMPTN, SBMPTN maupun seleksi mandiri dan semua jenjang (sarjana dan diploma), memeberikan fasilitas dan infrastruktur untuk mahasiswa difabel, tidak akan ada lagi kesalahan dalam penggolongan UKT sehingga harus dilakukan tahap sanggahan, UNS menyediakan waktu untuk diskusi dengan BEM se-UNS satu bulan sekali.
Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Alumni dari FKIP, FP dan FEB yang saat itu juga tampak di tempat aksi mengatakan bahwa para mahasiswa tidak perlu mengadakan demo untuk melihat transparansi UKT, karena itu cukup ditanyakan pada wakil dekan bidang tiga di fakultas masing-masing. Ketika ditanya mengenai koordinasi dengan wakil dekan tiga fakultas masing-masing, Ilham Akbar selaku humas BEM UNS mengatakan kalau hal tersebut sudah sering dilaksanakan. “Kalau untuk bicara dengan wakil dekan tiga fakultas masing-masing sudah sering dilakukan oleh teman-teman fakultas. Kemarin tanggal 24 juga ada audiensi juga, tapi belum juga menemui kesepakatan yang di inginkan teman-teman BEM.” Ujar Ilham.
Pada aksi kemarin, para Mahasiswa yang ikut bergabung dalam aksi tersebut serentak membalik jas almamater bahkan sampai melepas almamater sebagai tanda kekecewaan dengan kebijakan-kebijakan pihak rektorat. Aksi yang berlangsung selama sekitar lima jam tersebut, akhirnya berhasil mendapat tanggapan dari Ravik Karsidi selaku Rektor UNS di penghujung aksi. “Saya apresiasi atas kepedulian Anda pada kampus, harapannya kedepan semakin baik. Tadi sudah ada beberapa hal yang di sampaikan pada kami. Semua sudah kami bahas, sudah ada titik temu diantara kami. Dan segera akan kami tindak lanjuti.” Jelas Ravik di depan mahasiswa. Namun, ketika diminta untuk menandatangani tuntutan tersebut di tempat, Ravik menolak dan berjanji akan segera menandatangani dengan perwakilan BEM nantinya.
Wildan Wahyu Nugroho, Presiden BEM UNS berjanji akan me-follow up keputusan tersebut. “Kami perwakilan dari BEM se-UNS bahwasanya satu minggu lagi akan datang lagi kesini (rektorat), untuk menagih janji apa yang disampaikan Pak Ravik tadi.” Ujar Wildan (2/5).
Triana Febri