Home Artikel Persma Grief: Apakah Berduka Itu Wajar?

Grief: Apakah Berduka Itu Wajar?

by admin
0 comment

Pernahkah kalian merasakan sedih ketika ditinggalkan seseorang yang kalian sayangi? Atau kalian pernah merasa sedih ketika kehilangan suatu hal yang berarti?

Kita semua pasti pernah merasakan kehilangan. Entah kehilangan seseorang yang kita sayang, kehilangan impian, hingga kehilangan pekerjaan. Hal ini membuat kita merasa kecewa, cemas, sedih, tidak percaya diri, dan putus asa. Perasaan yang kita rasakan ini disebut grief atau berduka.

Ternyata, terdapat 5 fase dalam perasaan berduka. Yang pertama denial, pada fase ini kita akan menyangkal peristiwa yang terjadi dan berpikir “Ini gak mungkin terjadi”. Yang kedua, anger. Fase ini terjadi apabila kita sudah menyadari bahwa kenyataan yang ada tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Seseorang yang sedang berada dalam fase anger, akan berpikir “Kenapa harus aku? Kenapa bukan orang lain?”. Fase yang ketiga yaitu bargaining. Seseorang yang sedang berada pada fase ini sudah mulai memikirkan penawaran atau pengandaian apa saja untuk meminimalisir rasa sakit yang ada.

Misalnya terbesit pikiran “Andai aku bisa meluangkan waktuku lebih banyak, mungkin aku masih bisa bertemu dia di saat-saat terakhirnya”. Fase yang keempat yaitu depression. Seseorang akan mengalami suasana hati yang menurun, kesedihan yang berlarut, dan lebih menutup diri.

Pada fase ini, akan terbesit pemikiran “Aku nggak bisa hidup tanpa dia”, “Kalau nggak ada dia hidupku pasti hancur”, “Apa gunanya aku hidup kalau nggak ada dia?”. Fase yang terakhir adalah acceptance. Seseorang yang berada dalam fase ini sudah mulai bisa untuk menerima kenyataan yang ada dan mengambil pelajaran dari peristiwa kehilangan tersebut.

Setiap orang tentunya memiliki pengalaman dan memaknai kehilangan dengan cara yang berbeda-beda. Begitu pula dengan proses healing yang dilalui pasti berbeda-beda jangka waktunya. Kita tidak harus melewati 5 fase diatas untuk sembuh dari perasaan duka. Beberapa orang hanya melalui beberapa fase, bahkan ada yang melalui kelima fase dengan tidak urut.

Seringkali kita percaya pengalaman terburuk adalah ketika kita mengalami fase berduka karena kita kehilangan seseorang atau sesuatu yang berharga dalam hidup. Bagi sebagian orang, grief merupakan fenomena jangka pendek, meskipun rasa sakit yang dirasakan akan muncul kembali pada saat-saat yang tidak terduga.

Namun, ada pula yang menganggap grief ini sebagai fenomena jangka panjang, rasa sakitnya terjadi selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Disamping rasa sakit yang dirasa, tentu fase berduka juga dapat mengajarkan kita tentang banyak hal. Diantaranya membuat kita untuk lebih menerima hidup, lebih menghargai setiap momen bersama orang tersayang, menjadi individu yang lebih dewasa, serta mampu untuk mensyukuri hal-hal kecil dalam hidup.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk bangkit dari rasa duka. Yang pertama tentunya dengan menerima perasaan yang kita rasakan. Saat berduka seringkali merasa marah, sedih, kecewa, bahkan lelah.

Hal tersebut wajar dan kita harus bisa menerimanya. Maksud menerima disini yaitu kita sudah mampu untuk memahami dan menerima sepenuhnya perasaan kehilangan tersebut, tanpa berlarut dalam kesedihan. Yang kedua, memulai untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat.

Harus selalu kalian ingat bahwa kalian tidak sendiri dalam menghadapi hidup ini. Berbagi cerita kepada orang terdekat akan membantu kita untuk memahami apa yang kita rasakan. Yang ketiga dengan menjaga diri sendiri.

Makan makanan yang sehat, tidur yang cukup, serta melakukan kegiatan positif seperti olahraga akan membantu  untuk menjaga kesehatan fisik maupun emosional.

Proses berduka ini tentu butuh waktu untuk sembuh. Setiap orang melalui proses penerimaan dan penyembuhan yang berbeda-beda.    

Harus selalu diingat bahwa menerima kehilangan bukan berarti tidak lagi merasakan sedih atas kehilangan tersebut. Namun, menerima disini merupakan tahap dimana mulai bisa untuk memandang ke depan, bukan berlarut dalam kesedihan akan kehilangan tersebut.

Ulya_

Sumber Foto : Google

Kamu Bisa Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment