Ia tumbuh dari benih kecil
Di tanam di pekarangan jadilah pohon kecil
Pohon kecil tak seorang pun tahu, ia akan tumbuh besar atau mati
Pun Pohon kecil itu sendiri, tak tahu apa yang akan terjadi besok
Kekeringan lalu mati atau terlalu banyak air lalu mati
Atau bisa jadi diinjak-injak anak kecil, bahkan dicabut
Yang pohon kecil tahu hanyalah hari ini
Mengambil apa yang bisa ia ambil
Menjadikannya pelajaran untuk masa depan
Lihatlah pohon kecil di pekarangan, kini sudah besar
Ia sudah mengerti dan paham betul keadaan sekitar
Saat cuaca sedang kemarau, digugurkanlah daunnya
Agar ia tak perlu banyak membutuhkan air
Dan ketika hujan datang maka diambilnya air
sebanyak mungkin untuk menumbuhkan daunnya lagi
Agar ia bisa menjadi tempat berteduh pemiliknya
Tempat bermain anak-anak
Juga buahnya bisa dimakan manusia
Sang Pohon sangat bahagia bisa bermanfaat untuk sekitarnya
Namun lambat laun pohon itu teramat besar untuk ukuran pekarangan
Ditebanglah pohon itu oleh para pengrajin kayu
Dijadikan meja-kursi, jendela, pintu, lemari, dan banyak perabotan rumah
Pohon begitu lega, dalam kematiannya ia tetap bisa memberi manfaat
Lalu kita sebagai mahluk yang berakal justru merusaknya?
Solo, 27 Januari 2014
_Lutfi