Home Suara Pembaca Cuaca Ekstrem Mengunjungi Jawa, Bagaimana Menyambutnya?

Cuaca Ekstrem Mengunjungi Jawa, Bagaimana Menyambutnya?

by admin
0 comment

Pantauan sirkulasi siklonik di Samudra Hindia Barat Bengkulu dalam press release di laman Twitter BMKG (17/04/2021)

Berdasarkan informasi dari laman Twitter BMKG, cuaca ekstrem di Pulau Jawa saat ini dipengaruhi oleh Sirkulasi Siklonik di Samudera Hindia Barat Bengkulu dan perlambatan angin di atas Banten. Cuaca ekstrem diprediksikan akan berlangsung hingga awal Bulan Mei. Oleh sebab itu, masyarakat dihimbau untuk tidak panik dan tetap waspada. Lantas, bagaimana caranya?

Cuaca ekstrem akibat Sirkulasi Siklonik di Samudera Hindia Barat Bengkulu dan perlambatan angin di atas Banten menyebabkan terjadinya hujan deras dan angin kencang di Pulau Jawa. BMKG menghimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak yang dapat ditimbulkan. Nah, apa yang kalian pikirkan ketika mendapat himbauan seperti itu? Sebagian besar dari kalian pasti merasa cemas dan risau. Bagaimana tidak cemas jika berkaca dari sebelumnya, intensitas hujan yang tinggi disertai angin dapat membawa bencana alam seperti angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor?

Menurut Freud (dalam Feist, 2012: 38), rasa cemas yang dirasakan seseorang akibat bahaya yang belum diketahui dengan pasti disebut kecemasan neurosis. Rasa cemas yang berlebihan akan menjadikan seseorang berpikir yang tidak-tidak dan justru akan mengganggunya dalam menjalankan aktivitas. Maka dari itu, kita harus menyambut kedatangan cuaca ekstrem layaknya seorang tamu yang tak diundang. Karena cuaca tidak bisa dikendalikan, maka solusinya adalah dengan mempersiapkan diri menghadapi cuaca yang ekstrem.

Lantas, bagaimana cara mengatasi cemas saat cuaca ekstrem bertamu?

Berikut adalah 4 cara mengatasi kecemasan, khususnya pada saat terjadi cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin kencang.

  1. Atur Nafas

Ilustrasi bernapas. ©2012 Shutterstock/Robert Kneschke

Ketika kita tertekan, pernapasan menjadi dangkal, tersendat dan sulit. Tutuplah mata dan bernapas dalam-dalam beberapa kali. Hal ini untuk memberitahu otak bahwa semuanya berjalan baik dan tidak perlu dikhawatirkan.

2. Tanamkan Doktrin Untuk Tidak Mengkhawatirkan Sesuatu Yang Sulit Dikendalikan

Ilustrasi mendoktrin otak. @2018 Opini.com

Pepatah mengatakan jika setiap masalah ada solusinya, mengapa kita masih khawatir? Ada banyak hal yang tidak bisa dikendalikan. Maka, kamu dapat menanamkan doktrin pada diri untuk tidak mengkhawatirkan cuaca yang tidak bersahabat ketika ia bertamu.

3. Gunakan Aromaterapi

Ilustrasi aromaterapi @2016 ruparupa.com/Monique

Aromaterapi yang dengan macam-macam aroma bisa membuat pikiran menjadi tenang. Aromaterapi dianggap membantu mengaktifkan reseptor tertentu pada otak yang berpotensi untuk mengurangi kecemasan.

4. Tetap Nyaman dan Tenangkan Diri

Ilustrasi menghangatkan diri @2019 grid.id/Siti Afifah

Saat suasana sedang dingin, sebagian orang akan merasa tegang dan cemas. Sedangkan saat berada di suasana yang lebih hangat, kondisi akan menjadi lebih rileks. Sediakan stok makanan dan minuman yang dapat menghangatkan tubuh. Jangan lupa siapkan selimut dan obat hipothermia.

Demikian cara-cara yang dapat kalian lakukan untuk mengatasi kecemasan pada saat terjadi cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin kencang. Hanya ada satu cara menuju kebahagiaan dan itu adalah berhenti mengkhawatirkan hal-hal yang berada di luar kekuatan keinginan kita. Makin banyak Anda berdoa, makin sedikit Anda cemas. Makin banyak Anda beribadah, makin sedikit Anda khawatir.

Rosantika

Pendidikan Bahasa Indonesia

 Univesitas Sebelas Maret

REFERENSI:

Feist, Jess dan Feist, Gregory J. 2012. Teori Kepribadian, Theories of Personality.  

Buku 1 Edisi7 . Jakarta: Salemba

Kamu Bisa Baca Artikel Lainnya

Kamu Bisa Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment