
Kota Surakarta atau disebut juga Solo sangat kental dengan budaya dan tradisi yang sampai saat ini tetap dipertahankan termasuk juga barang peninggalan zaman dahulu mulai dari kerajaan, penjajahan dan orde baru yang mana barang di sana bernuansa antik dan memiliki nilai sejarah dan estetika. Pasar ini berdiri tahun 1939, terletak di jalan Diponegoro, Kelurahan Kaprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Pasar ini tidak hanya dikenal sebagai warisan sejak zaman kerajaan Mangkunegara, namun bisa kita juga bisa belajar tentang sejarah Jawa kuno saat berbelanja di Pasar ini.


Di pasar Triwindu banyak kios-kios yang menjual barang-barang antik dan memiliki nilai estetika yang tinggi, seperti guci, perkakas vintage seperti radio dan tv, kerajinana tembaga dan kuningan, patung-patung, wayang, jam klasik, alat-alat gerabah, dan masih banyak lagi barang-barang yang antik lainnya. Banyaknya pilihan barang antik ini membuat banyak pengunjung yang datang untuk berburu barang antik di Pasar Triwindu. Nuansa vintage yang ditawarkan Pasar Antik cocok untuk jalan-jalan santai di kota Solo. Selain itu, penataan barang tersusun rapih dan menarik pada setiap kios dan sisi ruang pasar Triwindu menjadikan daya tarik pengunjung untuk dijadikan spot foto yang instagramable berlatar belakang barang-barang vintage.


Selain tempatnya yang memiliki nuansa vintage dan memiliki nilai estetika yang tinggi, di pasar Triwindu juga bisa menjadi tempat belajar mengenai sejarah barang-barang antik yang terdapat pada pasar tersebut. Selain melayani para pembeli, para penjual di Pasar Triwindu juga sekaligus menjelaskan sejarah dari barang-barang antik dan klasik yang ada di Pasar Triwindu. Untuk harga barang-barang antik juga cukup terjangkau mulai dari 100 ribuan, karena walaupun barang tersebut sudah menjadi barang antik namun masih memiliki nilai yang tinggi “Old but Gold”.
Kusuma_
Dwi Puspita_