Aku adalah aku
Aku takkan bisa menjadi mereka
Aku adalah aku
Aku yang sendiri, terjebak diantara mereka yang berilmu dan cakap berseru
Aku adalah aku
Yang ingin terus merasa nyaman di zona nyamanku
Tak ada kekangan ataupun paksaan
Sang waktu terus bergulir
Hingga aku.. kini
Aku kini ingin menjadi mereka
Tapi.. aku takut takkan mampu
Aku sadar..
Jika aku tetap menjadi aku yang dulu
Ketakutan pasti akan terus membelenggu
Ketakutan akan ketertindasan diriku,
oleh mereka yang berilmu dan cakap berseru
Oh Ibu.. aku takut
Aku tak mampu menghadapi belenggu ini,
Belenggu yang membuat anakmu pilu.
Nak, tak perlu kau takut dan risaukan semua itu
Ibu yakin kau mampu, kau lebih kuat dari belenggumu
Justru berada diantara mereka,
Adalah kondisi yang akan mendewasakanmu,
mengantarmu menuju impimu
Hanya, satu-satunya musuhmu adalah rasa malasmu,
kau harus keluar dari zona nyamanmu
Anakku, dengarkan Ibu..
Kemalasan adalah bencana
Sungguhpun lebih mengerikan dari sekedar bencana
Ia bukan hanya akan membunuhmu
Tapi juga menorehkan penyesalan,
di akhir hidupmu yang sendiri nan sepi
Kemalasan sangatlah menakutkan
Kemalasan adalah kelabu
Kelabu hitam yang memusnahkan
Indahnya jingga langit sang senja
Kemalasan adalah candu
Sekali duakali kau menikmati
Sepuluh duapuluh..
Seratus duaratus..
Kau terus terlena akan nikmatnya
Hingga kau tak menyadari,
Telah begitu banyak detak dan nafas yang kau buang percuma
Maka anakku,
Segera lepaskan sebelum candu itu semakin gencar menyerdu dan menyerbu
Hingga akhirnya membawamu menuju jurang kehancuran semakin dalam dan suram.
Intan Sulis