Universitas sebagai wadah mengembangkan potensi terkait dengan minat dan bakat yang dimiliki mahasiswa didalamnya. Mahasiswa berproses untuk menjadikan dirinya berhasil sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Namun dalam keinginan mengembangkan potensi tersebut terkadang terbentur dalam beberapa hal, misalnya dengan kebijakan yang dijalankan oleh pemangku kebijakan universitas itu sendiri.
Bagi UNS, alih-alih sedang mengejar suatu impian mendunia, muncul berbagai kebijakan yang pada umumnya mengarah pada internasionalisasi. Salah satunya ialah tentang kegiatan internasional yang disudutkan kepada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Terkait dengan internasionalisasi kegiatan tersebut yang merupakan jembatan menuju impian mendunia, segelontor dana fantastis dikeluarkan untuk UKM yang mengikuti atau menyelenggarakan kegiatan Internasional. Kemudian muncul juga suatu ketimpangan dimana sebagian dari mereka sendiri belum siap karena lebih fokus membenahi pendidikan kader di internal UKM. Miris. Ketika sejumlah dana fantastis siap sedia untuk dikeluarkan bagi pemenang sayembara internasional, namun UKM terbelit dana kegiatan. Padahal, mereka membutuhkan dana guna mengembangkan potensi tiap mahasiswa di dalamnya dan keberlangsungan UKM secara kolektif.
Mahasiswa yang tergabung dalam suatu UKM memiliki niat untuk mengembangkan potensi dengan berkarya. Tetapi karena minimnya dana membuat impian berkarya menjadi pupus. Adalah perkara umum bahwa pada dasarnya kreativitas harus dibarengi fasilitas. Maka terasa suatu dilema yang muncul dari kepentingan untuk menjadikan universitas yang bercitra dunia tetapi buta akan apa yang dibutuhkan mahasiswanya untuk berkarya.
Siapapun pasti bangga terhadap almamater tercintanya yang jaya dan diakui oleh bangsa-bangsa lain, namun perlu diperhatikan disini mengenai apa yang mahasiswa butuhkan agar berjalan beriringan dan tidak terjadi ketimpangan. Apalah artinya citra gelar dunia tersebut jika potensi mahasiswa tenggelam, tak terlihat dan berada dalam lampu merah yang tak tertulis dalam sejarah.