Mahasiswa merupakan social control yang turut andil dalam kehidupan masyarakat. Pengabdian masyarakat merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan mahasiswa. Beragam kegiatan disertai inovasi-inovasi
Suara Pembaca
Sistem Pendidikan yang Tidak Selaras dengan Hakikatnya
Dewasa ini, sistem pendidikan kita telah kehilangan visi sejatinya. Alih-alih mengantarkan manusia menemukan hakikat kemanusiaannya, kebanyakan lembaga pendidikan kini cenderung mengusung fungsi pragmatis: mencetak
Memanusiakan Kaum Perempuan
Perempuan, wanita, gadis, cewek, kaum hawa atau apapun sebutan lainnya, tidak akan memengaruhi kedudukan perempuan saat ini. Perempuan masih dipandang sebelah mata, masih tetap
Tangkal Radikalisasi Sejak Dini melalui Program Berbasis Kebinekaan, Budaya Literasi, dan Wawasan lingkungan
Kota Solo merupakan salah satu kota yang menyimpan kekayaan budaya, mulai dari seni musik, seni tari, seni batik hingga seni arsitektur serta segala keunikan
Memilih untuk Menolak Lemah
21 April dalam kalender nasional Indonesia ditandai sebagai peringatan Hari Kartini. Semangat-semangat yang membara dalam jiwa R.A Kartini disalurkan pada masyarakat Indonesia terutama untuk
Keterasingan Dongeng dan Literasi Anak Sekolah Dasar
Dahulu, dongeng biasanya dibacakan oleh orang tua atau nenek menjelang anak tidur. Hal ini memiliki keistimewaan dan ciri khas tersendiri. Dongeng mampu melatih dan
Antara Kritisi dan Kriminalisasi
“Wakil rakyat seharusnya merakyat.. jangan tidur waktu sidang soal rakyat . . .” Ingatkah dengan penggalan lirik lagu diatas? Lirik tersebut adalah lagu dari
Rumah untuk Millennials
Beberapa ekonom salah satunya menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution memprediksi bahwa generasi Millennials tidak dapat membeli rumah di masa depan. Hal serupa
Hilangnya Jati Diri Sebagai Anak Bangsa
Perkembangan zaman telah membawa kita pada fase yang amat problematis, dimana jalur informasi dan komunikasi hadir begitu cepat dan tanpa batas, kita selaku pemuda
Abadi Tapi Bisu
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Kata Pramoedya Ananta Toer,