Dari kepalaku yang riuh akan tanda tanya Namun hanya bungkam yang tersurat Tentang ingatanku yang tak pernah padam Akan kepergianmu di kala itu Bagai
Puisi
Andai saja
Andai saja kala itu Ku tak membuat mu Bahagia Mungkin saja kita masih saling menyapa Kata cinta yang ku ungkap Sudah selayaknya perangkap Perangkap
Negeri Dongeng
Negeri sejuta makna Dengan wilayah yang engkau punya Menghasilkan banyak kekayaan alam yang ada Tumbuh subur ekosistem di dalamnya Membuat negeri lain terpana Namun
Naskah Duka Gadis Tak Berdaya
Tersendat-sendat mencoba keluar dari ruang bhama nan gulita Kabur dari hukum hina dilumuti luka yang kian subur disiram air mata Namun dera mendekap kelam
Pusara Rindu
Senja tenggelam beriringan awan Angin berhembus membawa kenangan Kenangan mendalam yang kelam Yang slalu terkenang di tengah malam Suatu senja… Kuterduduk di dekatmu… Langkah
Si Bungsu Selalu Membisu
Ini tentang si bungsu perempuan Banyak suara berkata Ia akhir dari harapan Sampai apa inginnya Tak pernah di dengarkan Berjalan di atas bara api
Jarak yang Terkecewa
Pagi kuumpat sepat kala nafasku seudara dengan namamu Meratap pada mata yang nyalang Entah pertanda bencimu atau rinduku Aku tetap pada jarak yang kau
Semangat Yang Tak kan Meredup
Kukira ini akan mudah Namun kini terasa begitu sulit bagiku Bukan sekedar mengais rupiah Tetapi lebih dari itu Keadaan kemarin sedang tak berpihak kepadaku
Episode terakhir
Sudah sampai sini saja? Apakah ini akhir dari hubungan yang semu? Kita belum sempat meramu temu Namun perpisahan ini sudah membelenggu Aku saja belum
Ini Tentang Mereka
Mereka yang senyumnya merekah walau badai tengah menghadang Mereka yang tak tahu apa arti lelah Mereka yang pantang mengeluh Mereka yang tetap tersenyum walau